Dengan perkembangan teknologi
saat ini diperlukan suatu pengembangan metoda baru yang bisa menawarkan solusi
teknik yang mengedepankan kemampuan sistem. Saat ini telah dikembangkan suatu
metode komposit yang dikenal sebagai metode substitusi material.
Teknik dari Proses pembuatan
Komposit sangat menarik, dikendalikan oleh kondisi-kondisi proses, penyusupan
logam yang terjadi secara spontan, tanpa bantuan ruang hampa bertekanan. Dan
ini merupakan metode yang paling hemat untuk memproduksi komposit. Teknologi
pembuatan Komposit memiliki kemudahan dalam fabrikasi sehingga biayanya menjadi
lebih murah. Terutama bila kita bandingkan dengan metode lainnya.
Produk material yang ulet dan
material yang kuat dan tangguh adalah logis ada suatu pemikiran dan usaha
menggabungkan kedua material tersebut untuk dijadikan suatu material yang baru
yaitu komposit melalui proses pembuatan komposit. Hasil komposit yang diperoleh
dengan proses pembuatannya mempunyai
ketangguhan yang tinggi dan daya tahan goncangan yang berhubungan dengan panas
yang baik seperti kekakuan, tahan aus dan stabil pada temperatur tinggi. Proses
fabrikasi komposit ini dapat diaplikasikan pada berbagai komponen mesin seperti
; gas turbin, mesin roket, mesin piston,
penukar panas, dapur temperatur tinggi, struktur pasawat terbang dan kemasan
elektronik.
Militer Amerika
Serikat adalah pihak yang pertama kali mengembangkan dan memakai bahan
komposit. Pesawat AV-8D mempunyai kandungan bahan komposit 27% dalam struktur
rangka pesawat pawa awal tahu 1980-an. Penggunaan bahan komposit dalam skala
besar pertama kali terjadi pada tahun 1985. Ketika itu Airbus A320 pertama kali
terbang dengan stabiliser horisontal dan vertikal yang terbuat dari bahan
komposit. Airbus telah menggunakan komposit
sampai dengan 15% dari berat total rangka pesawat untuk seri A320, A330 dan
A340.
So,, kapan kita pemuda indonesia berkarya dengan memanfaatkn kekayaan alam sebagai serat penguat komposit, brooo..hehe..
Hidup Mechanical Engine se-Indonesia..